Gaven mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, hatinya sangat kesal menghadapi sikap Faizah dan Tristan tadi, di pertigaan jalan lampu berubah menjadi warna merah, Gaven menghentikan mobilnya lalu memejamkan matanya sejenak.
Bibirnya menyunggingkan senyuman saat dia mengingat lagi senyum manis gadis kecil itu, jantungnya kembali berdetak dengan kencang tidak karun.
"Ah ... sial, aku hanya mengingat senyuman gadis itu dan jantungku malah berdetak tidak karuan seperti ini, tapi kenapa saat aku bersama dengan Faizah aku tidak merasakan apapun, apakah benar jika Faizah adalah gadis itu?" ucap Gaven bertanya-tanya.
Dia kembali melajukan mobilnya saat lampu sudah berwarna hijau.