"Kamu sakit?" tanya Sesha.
"Aku baik-baik aja, Aunty," jawab Faizah.
"Cepat makan, nanti makanannya dingin gak enak," ucap Sesha, lalu mereka makan dalam diam, tiba-tiba ponsel Faizah berdering memecah keheningan di antara mereka, tapi Faizah tidak menerima panggilan itu karena Faizah tidak mengenali nomer si penelpon, hingga ponselnya beberapa kali berdering.
"Coba kamu angkat dulu, siapa tau penting," ucap Revan.
"Tapi aku gak tau siapa yang telpon, gak ada namanya, Om," ucap Faizah.
"Kalau telpon lagi, biar Om yang jawab, pagi-pagi isengin orang kayak gitu," ucap Revan.
Benar saja, ponsel Faizah kembali berdering, lalu Faizah memberikan ponselnya kepada Revan.
"Halo siapa ini? Pagi-pagi ganggu orang aja, situ gak ada kerjaan." maki Revan kepada orang di ujung telpon sana.
"Saya Gaven, Om," jawabnya.
"Gaven siapa?" tanya Revan, mata Faizah membulat sempurna saat mendengar Revan menyebut nama si penelpon itu.
"Om, biar aku yang bicara," ucap Faizah.