Setelah makan, twins dan Zia bermain di taman belakang bersama bu Yana dan pak Hasbi, sedangkan Keyla merapikan barang-barang belanjaannya di dapur, lalu pergi ke kamar utama.
Di kamar, tangis Keyla kembali pecah mengingat keadaan yang harus dia hadapi, andai saja Tristan tidak menyembunyikan semua ini terlalu lama, mungkin Keyla tidak akan merasa sesakit ini, terlebih lagi Keyla mengetahui semuanya dengan cara seperti ini.
Keyla duduk di tepi ranjang seraya mengambil ponselnya, sejak pergi Keyla sengaja mematikan benda pipih itu, untuk saat ini Keyla tidak ingin diganggu, dia butuh waku sendiri untuk menerima semuanya.
"Bunda, Bunda!" panggil twins dari luar sana sambil mengetuk pintu kamar, Keyla pun beranjak dari tempatnya dan segera membuka pintu.
"Ada apa, Sayang?" tanya Keyla.
"Ayo kita main, Bunda," jawab Faizah.
"Bunda habis nangis ya?" tanya Faizan.
"Enggak, Sayang, tadi mata Bunda kelilipan, makanya keluar air mata, Zia mana?" jawab Keyla.