"Nggak mau, lagian aku mau kita putus," ujar Della.
"Dell, bicarain baik baik dulu. Lagian ini cuma salah paham," ujar Irvan.
"Van, udah deh sana. Bentar lagi masuk," ujar Della.
"Belom, masih ada setengah jam lagi. Ini masih jam setengah tujuh," ujar Irvan.
"Van, udah deh sana. Aku lagi males banget lihat kamu," ujar Della, membuat Irvan menatap Della sambil menaikkan satu alisnya.
"Dell, aku nggak selingkuh," ujar Irvan.
"Selingkuh." Balas Della.
"Dell, bisa kan dengerin aku dulu," ujar Irvan, dengan nada suara yang meninggi. Hal itu membuat Della yang mau berbicara mengurungkan niatnya.
"Van, nggak usah keras keras lah ngomongnya. Della juga denger kok," ujar Nuami, membuat Irvan langsung menatap ke arah Della yang matanya sudah memerah akan menangis.
Dengan cepat Irvan langsung memegang pundak Della, dia merasa bersalah karena udah meninggikan suaranya. Padahal dia jelas tau, kalua Della tidak suka di bentak.
"Dell, maaf aku tadi kelepasan," ujar Irvan.