Sarapan pagi ini, Andra hanya diam saja dan fokus kepada sarapannya. Padahal sudah beberapa kali Maya mengajak berbicara, tapi Andra tidak menggubris.
"Pah, respon Mamah bisa kan?" Tanya Irvan, yang sudah kesal melihat tingkah Papahnya.
"Kamu cepetan habisin sarapannya aja, habis itu ke sekolah. Nggak usah ikut campur urusan Mamah sama Papah." Balas Andra.
"Pah, Papah kenapa sih? Yang salah kan Papah, bukan Mamah. Tapi kenapa malah Mamah yang Papah cuekin?" Tanya Irvan.
"Van, kamu nggak tau permasalahan Papah sama Mamah," ujar Andra.
"Irvan tau Pah, mamah udah cerita tadi." Balas Irvan.
Irvan memang sudah di ceritakan oleh Maya, tadi pagi saat Andra belom bergabung ke meja makan.
"Bisa aja kan Mamah kamu nambah nambahin ceritanya, biar kamu belain Mamah," ujar Andra, membuat Maya langsung melebarkan matanya terkejut mendengar perkataan suaminya.
"Mas, apa apaan sih. Aku nggak papa ya kamu cuekin dari kemaren. Tapi kalau kamu fitnah kaya gini, aku nggak bisa Mas." Balas Maya.