Della dan teman temannya yang lain sudah berada di caffe dekat sekolah mereka. Saat ini mereka sendang menunggu Tania yang belom datang.
"Bim, jangan lemes gitu lah," ujar Irvan.
"Tau deh, kirain Naumi suka gue," ujar Bima.
"Ternyata malah sama cowok lain ya Bim," ujar Ibra, sambil terkekeh.
"Lo percaya?" Tanya Della.
"Nggak sih." Balas Ibra.
"Sama gue juga nggak," ujar Aurel.
"Ya tapi Naumi orangnya nggak pernah bercanda soal ginian," ujar Della.
"Nah makannya Dell, Gue antara percaya sama nggak percaya sih jadinya." Balas Aurel.
"Lo sih lama banget pdkt an nya, eh nggak pdkt an sih. Kan Lo gengsi," ujar Ibra.
"Naumi yang gengsi," ujar Bima.
"Lo yang gengsi." Ujar Aurel.
"Lo sama Naumi sama sama gengsi," ujar Della, membuat Irvan, Aurel, dan Ibra mengangguk setuju.
"Ini kenapa nggak Dateng dateng deh, sampai es gue tinggal setengah gini," ujar Ibra.
"Ya salah sendiri dari tadi Lo minum. Kan kita lagi nungguin Naumi sama Pacarnya dateng," ujar Aurel.