Sepertinya benar apa yang di sarnakan Rana, Della membawa kipas. Karena suasananya akan panas.
Saat ini, Della, Irvan dan Mario berada di dalam satu ruangan yang sama. Rumah tamu rumah Della.
"Apaan sih lihatin Della nya kaya gitu," batin Irvan.
"Cowok Della, ganteng juga ternyata. Tapi gue nggak mau ngalah gitu aja, dari awal Della punya gue," batin Mario.
"Mario ngapain nungguin Della sampai pulang sekolah segala? Mau caper sama cewek gue ya pasti, ohh sama Mamah Rana juga sih pasti," batin Irvan.
"Gue bakal tetap perjuangin Della, gue yakin Della belom benar benar move on dari gue," batin Mario.
"Ekhem," deheman Della, membuat Irvan dan Mario sontak memandang ke arah Della.
"Kalian kenapa pada diam?" Tanya Della.
"Aku lagi mikirin kamu," ujar Mario, membuat Irvan kesal.
"Cih, caper," batin Irvan.
"Nggak jelas banget deh, Lo ngapain nungguin gue pulang sekolah sih Mar?" Tanya Della.
"Nggak boleh? Aku kan kangen kamu." Balas Mario, membuat Irvan mengeraskan rahangnya.