Sementara itu, dari posisi yang sangat dekat Stella menyaksikan kematian ibunya. Wajahnya kelu tanpa mampu berkata-kata.
Dia sudah tidak tahu berapa lama waktu berlalu, namun kejadian di depannya berlangsung sangat cepat sampai tidak mampu dia cerna.
Stella yang tengah bersimpuh melemahkan begitu saja sendinya tanpa sadar. Tubuhnya terasa lemas atas jeritan kasar ibunya.
Tikaman demi tikaman yang diarahkan pada tubuh ibunya yang tidak berdaya begitu membekas dalam ingatan Stella. Genangan darah yang perlahan-lahan melebar menempelkan penampakan mengerikan di memorinya.
Namun hal yang paling tidak bisa dia lupakan adalah teriakan ibunya yang pelan-pelan menghilang, bersamaan dengan getaran tubuhnya yang berhenti. Sementara orang-orang yang menikamnya terus menyeringai dengan menyeramkan.
"Mama ...?"
Dari dalam peti kayu, Stella tidak melepas pandangan pada ibunya melalui celah kecil.