"Aku tahu, aku tetap pada keputusan yang aku buat."
"Bee...."
Pangeran Jeelian hanya menatap istrinya, yang sempat memanggilnya seperti itu, menandakan Virna sepertinya keberatan dengan apa yang sudah diputuskan oleh sang suami.
"Istrimu sepertinya keberatan, apa kau tetap bersikeras?" tanya Pangeran Jeelion sekali lagi.
"Tidak, Kak. Aku sudah memutuskan, itulah yang aku putuskan, jadi tidak ada perubahan lagi."
"Ayah dan ibu juga tidak setuju, Jeelian, kau masih bersikeras?"
"Sebenarnya, apa tujuan Kakak menginginkan aku bertarung dengan Kakak, padahal Kakak tahu, aku tidak punya kekuatan lagi?"
Pangeran Jeelion terdiam sebentar ketika mendengar pertanyaan yang diberikan oleh sang adik.
"Ini kesempatan untuk membuktikan pada semua orang, bahwa aku juga bisa diandalkan."
"Benarkah? Tapi, apa situasinya tepat? Aku, tidak punya kekuatan, bagaimana mungkin itu bisa membuat Kakak merasa puas?"
Pangeran Jeelion memasang kuda-kuda.