"Kenapa diam saja? Kau, tidak menyuruhku untuk mengangkat tubuh berat dia seorang diri, bukan?"
Suara Pak Hanzie membuyarkan lamunan Virna.
Gadis itu tergagap. Ia, jadi seperti orang bodoh sekarang. Bingung, apa yang akan ingin ia lakukan.
"Apakah, kita harus membawa dia ke dokter, Pak?"
"Kau ini bagaimana? Kau sendiri yang ingin aku membantumu untuk membawa dia ke dokter, sekarang kau ragu? Kalau kau memang seragu itu, ya sudah! Aku kembali saja pulang!"
Pak Hanzie, berniat untuk melangkah meninggalkan Virna, dan segera beranjak ingin keluar dari kamar tersebut, tapi buru-buru Virna menghalangi.
"Pak! Jangan pergi! Bantu saya buat bawa dia ke dokter, Pak!"
Pak Hanzie mengerutkan keningnya, mendengar apa yang dikatakan oleh Virna.