Tempat ini, dunia yang berputar seperti kekonyolan srimulat. Seolah sedang mempermainkanku, menjadikan aku badut jalanan. Hari ini seharusnya aku menikahi Ben, tapi baru saja aku merusak segalanya. Lebih parahnya lagi, aku mempersatukan kembali cintanya Ben yang hilang. Sempurna. Aku memang pacar yang sangat pengertian.
Aku hendak berjalan menuju dapur ingin membuat kopi untuk diriku sendiri, tepat saat itu Lidia tergopoh masuk ke dapur mencari sesuatu.
"Ada apa?" badanku berbalik, mengambil kopi yang baru saja keluar dari mesin pembuat kopi. Lidia menghela napas lega saat melihatku.
"Mbak, ada banyak orang di luar sana." keningku berkerut bingung. Kalau tidak salah aku masih berada di Reat Eat, bukan surga. Apa yang salah dengan banyak orang di luar sana. "Mereka mengusir para pengunjung."
"Apa?" aku kembali menyimpan cangkir yang belum sempat aku minum di atas meja. "Maksudnya? Mengusir bagaimana?"