Aku turun dari mobil Ben tanpa berpikir jernih. Akibatnya aku harus kembali ke sekolah Rey untuk mengambil mobilku yang tertinggal. Sejak perjalananku menuju sekolah Rey, aku terus menghubungi Abi. Tapi ponselnya tidak bisa di hubungi membuat aku khawatir.
Sekolah sudah sepi saat aku sampai di sana seperti tidak ada perayaan apa-apa sebelumnya. Mobilku masih terparkir sendirian. Dan ponsel Abi masih tidak bisa aku telepon. Jadi, aku putuskan untuk langsung ke rumahnya saja.
Gerbang rumah Abi terbuka, terlihat sebuah jazz putih terparkir di depan pagar. Sepertinya ada tamu. Aku berhenti sebentar sebelum aku memutuskan untuk tidak turun. Namun, belum sempat aku melajukan mobilku, sosok Abi dengan seorang wanita yang membuat kepercayaan diriku hilang keluar dari dalam rumah.