"Argh! Kusso! Kusso! Kusso! Mengapa semua ini bisa terjadi? Mengapa harus pabrikku? Siapa pelakunya? Chikuso! AARGGHHH!"
BRAK!
Ryusei membanting semua barang yang ada di markas. Kemarahannya sudah tidak bisa ditahan lagi. Emosi yang ia miliki meledak begitu saja. Beberapa pertanyaan dan cacian terus ia lontarkan berkali-kali. Di sudut ruangan ada seorang lelaki―lebih tepatnya seorang mantan pekerja di pabriknya―terkapar di lantai serta bersimbah darah akibat pukulan Ryusei. Bahkan lelaki itu kini sudah tidak bernyawa lagi. Kelima teman-temannya hanya bisa diam di kursi bar dan mendengarkan setiap makian Ryusei. Terkadang mereka pun menjadi korban amukan lelaki itu.
"CARI TAHU PELAKUNYA, BRENGSEK! JANGAN DIAM SAJA ATAU KALIAN INGIN KU BUNUH, HAH?" teriak Ryusei membuat keempat lelaki yang ada di sana langsung keluar markas dan mencari informasi, sedangkan Masahiro tetap di sana menemani sang leader.
