"Apa! CALON!" Abi benar-benar tidak percaya dengan jawabanku dan segera memainkan intesitas jemarinya di dalam area kewanitaanku yang sudah terasa seperti tersengat oleh aliran listrik.
"Mas, aku sudah tidak bisa menahan lagi," pintaku kepadanya yang terus menyerangku dan kali ini memainkan klitorisku.
"Aku hanya mau bercinta dengan istriku. Tidak dengan calon istriku," jawabnya dengan dingin dan terus meransangku hingga aku seperti tidak bisa berpikir dengan jernih.
"Aku istrimu mas. Kamu adalah suamiku," akhirnya aku menyerah dan mengakui bahwa dia adalah suamiku.
Tampaknya Abi tersenyum dengan puasnya dan mulai melepaskan bajunya. Tidak lama, dia mulai menyetubuhiku.
Aku merasakan hantaman gelombang kenikmatan dari semua gerakan dari suamiku yang berada di atas tubuhku.
Aku pun berteriak dan mengerang ketika kenikmatan itu sampai pada puncaknya. Aku segera melepaskan semua rasa di dalam tubuhku.
Tiba-tiba setelah aku telah sampai pada puncak kepuasan, dia membalikkan diriku dan mulai merangsang diriku kembali.
Aku benar-benar gila dibuatnya. Abi saat ini melampiaskan semua kemarahannya kepada diriku.
Aku bisa dibuatnya sampai pada puncak kepuasan berkali-kali hingga akhirnya Abi bergabung denganku dan melepaskan semua cairan hangat ke dalam tubuhku.
Abi mengendongku ke kamar mandi sebelum mendudukan ku di atas wastafel. Dia dengan sabar menyalakan keran air hangat di dalam kotak kaca area shower sebelum memandikanku.
Aku yang sudah tidak punya tenaga hanya bisa pasrah terhadap semua tindakan dari suamiku kepada tubuhku.
Aku yang menyandarkan tubuh pada suamiku akhirnya tertidur di bawah kucuran air hangat.
Abi pun hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan dari istrinya yang bisa tidur di mana saja apabila capek.
Tidak lama kemudian, Abi mengendongku ke atas tempat tidur dan memelukku ke dalam dunia mimpi.
Di Jakarta, Ira, Mai dan Lisa sedang menikmati makan siang bersama mereka. Lisa mendapatkan cuti spesial dari keluarganya untuk menghadiri pernikahan abang sepupunya di jogjakarta.
"Sa, beneran bang Abi mau nikah?" tanya Mai yang sedari masa SMU sudah tergil-gila jatuh cinta pada Abimanyu.
Ira sebenarnya mencintai seorang Ario yang menjadi asisten dari Abimanyu tetapi saat ini dia sedang patah hati karena mengetahui pernikahan rahasia dari Ario dengan jodoh orang tuanya.
"benerlah. Karena dari itu, kalian mau ikut ga ke jogja? Tapi bayar tiket sendiri ya," jawab Lisa sambil memakan spagethi di depannya.
"Eh kita kan ga diundang, lisa. Gimana kita bisa ikut ke acara pernikahan Pak Abi?" tanya Ira dengan sebenarnya melihat ide dari sahabatnya yang masih belum dewasa tersebut.
"Kan aku yang mengajak. Aku ini adik satu-satunya Mas Abi dan apa kataku pasti di dengerin. Ingat tanpaku dia pasti hilang arah ketika Vina meninggalkannya," jawab Lisa dengan lugas.
"Aku masih marah kalo inget cewek murahan seperti Vina. Koq bisa ya si mas Abi jatuh cinta dan tergila-gila dengannya," Mai menimpali komentar dari sahabat karibnya.
"Apa dulu alasannya pergi ke luar negeri?" tanya Ira kepada Lisa sebelum memakan sesuap nasi goreng ke dalam mulutnya.
"dia ingin pergi ke singapura untuk bergabung dengan salah satu agency model di sana ketika Abi bersikukuh untuk melamarnya. Orang tua Mas Abi marah besar dan waktu itu mereka bertengkar hingga pak de masuk ke rumah sakit karena Mas Abi lebih memilih Vina. Akhirnya, Mas Abi ditinggalkan dengan hutang yang menumpuk dan kehilangan semua tabungannya karena dibawa lari oleh wnaita murahan itu," cerita Lisa kepada sahabatnya.
"oh pantas saja Pak Abi tampak terpukul oleh pengkianatan dari kekasihnya tersebut. Tapi akhirnya dia bisa bangkit dan membangun kerajaan bisnisnya sehingga lebih besar dari sebelumnya," jawab Ira.
"Mas Abi memang the best lah. Dia adalah pujaan hatiku," jawab Mai tanpa malu-malu.
"sayangnya mas abi tidak buta sehingga dia menikah dengan jodoh dari pak de dan bu de. Kalau sampai dia buta yach berarti dia menikah dengan si Mai," goda Lisa melihat sahabatnya yang tergila-gila dengan seorang ABimanyu.
"enak aja. Aku kan cantik, baik hati, dan pandai memasak. Pokoknya paket lengkap deh apabila Mas Abi mau menikahiku. Aku mau ikut dan kali aja mas abi sadar akan keputusannya yang salah dan akhirnya berubah pikiran di menit-menit terakhir," jawab Mai dengan percaya diri.
"lalu kalau kita ikut ke sana, bagaimana dengan urusan absensi kita di kantor? Mau di potong gaji ma atasan killer kita," jawab dari Ira yang menginggatkan tentang tanggung jawab mereka akan pekerjaan.
"nanti aku urus masalah itu. Aku kan yang mengurus semua absensi karyawan. Kita berangkat pesawat jam 4 sore. Jadi kita harus makan cepat lalu ketemu di airport ya," Jawab Lisa yang segera memerintahkan salah satu staf di bagian personalia untuk ijin tidak masuk bagi kedua sahabatnya dengan alasan untuk menghadiri pernikahan pemilik perusahaan.
Mereka tidak bisa berkata apa-apa kepada Lisa yang merupakan adik sepupu dari empunya perusahaan apabila masih ingin bekerja di dalam perusahaan.
Ira menggelengkan kepalanya melihat ulah dari sahabatnya yang masih belum dewasa sama sekali. Dia tidak ingin ikut ke jogjakarta untuk bertemu dengan Ario yang mebuatnya ingat terhadap sakit hatinya.
Lebih baik Ira tinggal di jakarta dan bekerja di perusahaan. Tetapi, apabila Ira tidak mengikuti kedua sahabatnya mangka mereka bisa berbuat seenaknya.
Ira tidak punya pilihan dan harus mengikuti mereka berdua pergi ke jogjakarta.
Mereka berpisah untuk mengambil pakaian dan bertemu di airport untuk menuju ke jogjakarta.