Betapa kagetnya Athala melihat Kavin sudah berdiri di depan meja kerjanya. Spontan Athala mematikan telepon dengan orang di seberang, yang padahal sedang seru-serunya. Antara dia dan wanita simpanannya. Athala juga lekas menurunkan kakinya yang dia angkat ke atas meja.Kavin benar-benar sialan, umpat Athala.
Dia seenaknya masuk ke ruangan orang tanpa izin dan mengetok pintu. Dia memang berkuasa di sini, tapi apakah orang lain tidak berhak punya privasi di ruangannya sendiri. Harusnya Kavin belajar tata krama dulu baru memimpin perusahaan.
Sementara dirinya tidak bisa diganggu sedikit pun, maka dia akan mengamuk. Seandainya Athala lah yang menyelonong masuk ke ruangan kerjanya pasti dia akan langsung meneriaki Athala, yang sudah lancang masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.
"Ada apa, Pak Kavin?" tanya Athala.
"Kamu melihat noda lipstik di baju saya, tapi kenapa kamu nggak ngomong sama saya?" geram Kavin.
"Sa .... Saya nggak tahu maksud Pak Kavin apa?" kata Athala gugup.