"Saya adalah kekasih Bella dan calon suaminya. Saya datang untuk meminang Bella."
"APA?!"
Syok berjemaah.
Tidak hanya keluarganya yang syok, tetapi Bella pun juga syok hingga mulutnya ternganga lebar. Barney menyentuh dagu Bella, lalu mendorongnya agar tertutup mulutnya.
"Mister, apa-apaan itu? Kenapa ngomong begitu? Tolong deh jangan suasana tambah kacau," desis Bella dengan mata melotot. Bella berusaha untuk cepat pulih dari kondisi syok akibat pengumuman yang dikatakan oleh Barney, si dosen paling ganteng di kampusnya.
Barney hanya menepuk punggung tangan Bella untuk menenangkannya sekaligus untuk menyakinkan bahwa perkataannya itu serius dan tidak bercanda.
Brak.
"Sudah kuduga kamu serius dengan Bella," sembur mama Bella seraya menggebrak meja. "Dari gelagatmu sudah terlihat jelas, kalau kamu punya maksud tertentu dengan Bella."