Di kafetaria sasana tinju.
Barney menikmati secangkir kopi hitam tanpa gula untuk menjaganya tetap waras. Sedangkan di hadapan Ken sudah tersaji menu sarapan yang lengkap. Disana, sudah tersedia nasi rawon yang mengepul harum, lengkap dengan telur asin dua butir serta tiga bungkus kerupuk udang. Juga semangkuk bubur sumsum gula merah, lengkap dengan ketan hitam dan kacang ijo. Es teh manis jumbo pun sudah standby di meja, siap dinikmati.
"Terima kasih buat traktiran nya," ucap K sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada dan mengangguk ke arah Barney. "Selamat makan."
"Aku tidak heran kalau perutmu membuncit kayak om-om mesum," sindir Barney dengan melipat tangannya menatap Ken yang mulai menyantap sarapannya dengan lahap.
"Sudah, jangan cerewet. Cepat curhat," kata K sambil menggigit kerupuk udang.
Barney meletakkan cangkir kopinya, lalu berdehem. "Begini ceritanya..."
