Di kamar Darcy.
Tangan Darcy menyilang di atas dadanya, memeluk badannya yang masih gemetaran akibat peristiwa pembegalan tadi. Darcy mengusap air matanya dengan kasar, saat mengingat betapa beruntungnya dirinya yang nyawanya berada di ujung tanduk.
Pisau panjang itu benar-benar menakutkan. Darcy berpikir bahwa dirinya akan membutuhkan beberapa waktu untuk tidak lagi trauma dan syok saat melihat pisau di dapur. Dan entah berapa lama mimpi buruk ini tidak akan menghantuinya lagi.
PRANG..
Darcy sedikit tersentak mendengar bunyi sesuatu yang pecah. Kemudian berdecak sinis saat mendengar suara orang bertengkar. Lagi-lagi papa dan mama tirinya, Barbara kembali bertengkar. Entah apa topik panas untuk malam ini.
"Hmm aku mungkin yang menjadi isu terpanas malam ini. Aku si gadis bandel yang keluyuran, pulang malam, lalu dibegal orang hingga motorku dirampas," gumamnya lirih sambil membuka selimut dan bergelung di tempat tidurnya.