Hari kamis. Pukul 07.45
Ting-tong..
Cklek.
"Kamu sudah datang, Dilan," sapa Diandra sambil membukakan pintu apartemennya lebih lebar. "Masuklah dulu."
"Baiklah," jawab Dilan yang merasa kikuk untuk masuk.
Ini pertama kalinya, Dilan memasuk kediaman lady bos. Sebuah hunian di gedung apartemen mewah. Sejauh mata memandang, seluruh ruangan didominasi warna coklat terang dan putih yang minimalis. Material kayu membuat suasana apartemen menjadi hangat.
Setelah mengantarkan Dyra, sahabatnya yang manja karena kemana-mana minta diantar jemput, dengan alasan kakinya yang keseleo, ke kafe untuk bekerja, Dilan mendapatkan pesan dari lady bos agar datang ke apartemen untuk menjemput. Well, sekarang pekerjaan Dilan bertambah lagi, dari montir menjadi sopir antar jemput.
"Siapa dia, Diandra?"