"Jangan cemberut lagi, Dyra."
"Gara-gara kamu, sekarang aku kehilangan kawan baik," gerutu Dyra sambil menusuk kejam steak yang ada di depannya sebagai menu makan siangnya.
Tuk. Dave membanting gelas anggurnya dengan keras hingga isinya terciprat keluar. "Barney tidak pernah menganggapmu sebagai kawan baik, Dyra. Dia menginginkanmu sebagai kekasih di ranjangnya," rutuknya marah.
"Barney tidak semesum dirimu!" sembur Dyra tidak suka mendengar Dave menjelekkan Barney. "Dia selalu sopan padaku, tidak seperti kamu yang selalu menyerempet hingga lecet-lecet."
"Ck-ck, kamu ini benar-benar polos, Dyra," cibir Dave sinis. "Kamu belum mengenal Barney dengan baik. Aku mengenal Barney sejak dia masih mengenakan seragam celana pendek. Dan aku yakin bahwa selama ini, Barney hanya menunjukkan sisi gentleman nya padamu. Dia pasti belum pernah mengeluarkan taringnya sebagai bajingan," paparnya sambil menjentikkan jarinya. "Asal kamu tahu, Barney itu playboy kelas kakap."