Sepanjang perjalanan, Sinta lebih banyak membisu. Sinta melirik pria yang sedang duduk menyetir di sebelahnya.
Johan. Laki-laki ini bernama Johan. Sinta terpaksa menumpang mobil Johan, yang tiba-tiba melintas di depan halte tempat dirinya terdampar. Johan merupakan rekan kerja Sinta, hanya berbeda divisi. Sinta adalah sekretaris di bagian legal, sedangkan Johan termasuk ketua dari salah satu tim marketing.
"Kepalamu masih sakit?"
"Sudah lebih baik," jawab Sinta singkat. Sinta berusaha menjaga jarak dengan Johan yang terus menunjukkan perhatian yang manis, namun terasa memuakkan. Sinta tidak ingin menjadi korban ke-playboy-an Johan berikutnya, karena pria ini mulai gencar mendekati dirinya di kantor.
"Tapi wajahmu masih terlihat pucat dan kuyu," protes Johan sambil menoleh pada Sinta, dengan wajah khawatir. "Sebenarnya apa yang kamu lakukan di halte itu seorang diri?"
"Ceritanya panjang dan aku sedang tidak ingin bercerita."