Seperti tersambar petir, Yani terkejut bukan main.
Ada rasa sesak di dalam dada yang seolah memenuhi kepala dan jantung nya.
Kepala nya penuh dengan penyesalan.
Menangis pun sudah di lakukan tanpa di sengaja dan di rencana kan, entah harus berbuat apa lagi saat ini.
Kemudian, Yani hanya bisa menghapus air mata menggunakan tissue yang sodorkan oleh Bu Rt.
"Berapa yang Ibu investasikan melalui Bu Linda?" Tanya Bu Rt mengulang, karna sedari tadi Yani belum menyebutkan besaran nominal nya.
"Satu miliard Bu..," sahut Yani sambil sesenggukan menangis tanpa tau cara nya untuk berhenti.
Dalam hati nya ada rasa bersalah yang sangat mendalam, terlebih pada Salma yang selama ini selalu di salahkan jika bertanya mengenai kemajuan apa yang sudah di dapatkan dalam investasi nya ini.
Dan juga kepada Rahmat suami nya, ia sudsh sangat berdosa karna tidak mendengarkan semua ucapan dari Rahmat.