Chereads / AKHIR DARI CINTAKU AD VOL 3 / Chapter 27 - 27. Freya.

Chapter 27 - 27. Freya.

Bruk !!

Tanpa sengaja Jovanka menabrak seorang gadis yang memakai gaun malam berwarna navy, mereka sama-sama terjatuh namun dengan sigap gadis bergaun malam membantu wanita yang di depannya.

"Nyonya, apakah anda baik-baik saja?" Gadis bergaun malam yang tidak lain adalah Harini mengulurkan tangannya untuk membantu Jovanka.

"Freya!!" Seru Jovanka, membuat Harini. mengerutkan keningnya mendengar wanita paruh baya yang memanggil seseorang.

"Apakah, nyonya memanggil seseorang?" Kata Harini.

"Apakah kamu Freya?" Tanya Jovanka.

"Bukan nyonya ..." Sahut Harini.

"Eh, siapa namamu nak?" Ucap Jovanka.

"Namaku, Harini. nyonya." Kata Harini.

"Jangan panggil, nyonya. panggil saja tante. apakah kamu salah satu siswi di sekolah ini?" Jovanka, memerhatikan penampilan Harini yang sangat cantik dan elegan, untuk pertama kalinya davanka melihat seorang gadis dengan kecantikan alami yang mampu menggetarkan hati seseorang yang melihatnya.

"Maaf, nyonya. maksudku tante. apakah anda ingin minum sesuatu?" Harini, mendudukan Jovanka di salah kursi yang ada di taman, dan mengambilkan air minum untuknya.

"Terima kasih, nak. tante belum jawab pertanyaan. tapi kamu sudah mengambilnya." Kata Jovanka.

"Tidak, apa-apa nyonya. maksud ku tante." Kata Harini. "Harini!!" Suara Nella, mengalihkan perhatian Harini yang sedang berbincang-bincang dengan Jovanka.

"Hei, kalian baru datang? wah. kalian sangat cantik." Harini, berdiri dan memeluk dua sahabatnya pergantian.

"Hei, tante. Jovanka apa kabar?" Nella, mengulurkan tangannya pada Jovanka.

"Hei, apakah kamu Nella? tante sampai tidak mengenali kamu malam ini, kamu sangat cantik dengan gaun ini." Jovanka, menyambut uluran tangan Nella dan mereka saling berpelukan.

"Ya, benar Tante. apakah tante datang bersama dengan Om Elang?" Nella mencari sosok Elang yang tidak ada di samping Jovanka.

"Ya, sayang. sepertinya Om Elang ada di dalam. apakah kalian akan duduk di sini atau bergabung dengan teman yang lainnya?" Jovanka, yang tahu jika ini adalah acara anak mudah membuatnya tidak menghalangi gadis yang telah di tabrakannya untuk berbincang-bincang dengannya.

"Apakah, tante ingin kami di sini bersama dengan tante?" Nella, duduk hari samping harini.

"Tidak, sayang. kalian bergabunglah dengan mereka karena ini adalah acara kalian dan lagi pula tante bersama dengan Arista. mungkin saat ini anda sedang mencari tante. ya sudah sebanyak alamat kamu dengan teman-teman kalian selamat bersenang-senang dan salam kenal untuk kalian berdua." Jovanka, membelai wajah Harini dan Selly.

akhirnya mereka bertiga kembali berbaur dengan teman yang lain karena acara akan segera dimulai sedangkan Jovanka kembali menemui Elang, yang bersama dengan Arista.

"Sayang, kamu dari mana? kenapa kamu lama sekali?" Kata Elang, saat Jovanka datang.

"Aku, mas tadi aku ..." Kata Jovanka, terbata-, yang āµāµ membuat Alang kebingungan melihat sikap Jovanka.

"Sayang, ada apa? kenapa tiba-tiba sikap kamu berubah? apakah kamu melihat sesuatu, atau kamu merasakan sesuatu katakan padaku? apakah kamu "Daakit?" Jovanka, bagian dengan kepala setiap perkataan yang di lontarkan oleh Elang.

"Sayang, ada apa? jangan membuatku kebingungan seperti ini?" Elang membawa Jovanka jauh dari pesta.

"Sekarang, tenangkan perasaanmu dan ceritakan ada apa?" Lanjut Elang.

"Mas, tadi aku lihat. aku lihat anak kita." Kata Jovanka.

"Anak kita sayang? maafkan aku sayang. tapi kali ini kamu pernah pernah kelewatan Putri kita telah meninggal dan sikap kamu ini akan membuat Putri kita yang lain menjadi salah paham. sudahlah sebaiknya kita kembali bergabung dengan mereka, kita tidak enak dengan Riana, kamu tahu kan jika Devan dan Mila yang mengundang kita secara langsung." Kata Elang, dengan berat hati dirinya harus mengatakan kebenaran yang membuatnya terasa sesak. namun dia tidak mungkin membiarkan Jovanka terus berada dalam mimpinya yang menginginkan jika Freya masih hidup. terlebih melihat orang lain seperti putrinya.

"Apakah, kamu tidak percaya dengan apa yang aku katakan tadi? apakah kamu benar-benar mengira jika aku sudah gila? kamu keterlaluan Elang. kamu benar-benar menyebalkan." Kata Jovanka meninggalkan Elang yang hanya terdiam melihat sikap Jovanka yang berbeda dari biasanya.

Di dalam acara pesta yang telah di mulai, Rion yang bersama dengan kedua orang tuanya.

"Mama, Oma tigak pulang?" Kata Rion manja pada Riana.

"Siapa bilang, Oma tidak datang?" Kata Mila yang berdiri di samping Rion.

"Oma, kapan pulang? kenapa tidak memberi kabar pada Rion?" Ucap Rion pada Mila.

"Hahaha!! cucu Oma yang satu ini benar-benar bikin Oma kangen." Ucap Mila, mengecup kening Rion.

"Bukankah, ada yang berjanji akan memperkenalkan kekasihnya saat acara pesta di adakan? apakah ada yang melupakan itu?" Mila, tersenyum pada Rion yang tersipu.

"Oma, tidak perlu cemas. Rion pasti akan mempertemukan Oma dengan kekasihku." Kata Rion.

"Ya, sudah. sekarang kita keesokan sebentar lagi acara di mulai." Mila mendekati Riana dan Arsa yang tengah berdiri di atas panggung. acara yang semakin ramai muat Rion kesulitan mencari Harini. lelah mencari Harini, Rion menghubungi seseorang yang berada di sambungan teleponnya.

"Apa, kamu melihat Harini?" Kata Rion tanpa menunggu suara di seberang teleponnya.

"Saya, kehilangan jejak nona Harini tuan. tolong maafkan kami atas keteledoran kami." Kata seseorang yang berada di sambungan telepon.

"Apa, saja kalian ini. hanya menunggu satu kali saja kalian tidak bisa!! cepat cari dia dan segera hubungi aku." Kata Rion dingin, tanpa menunggu jawaban dari seberang telponnya. Rian tapi dulu mematikan sambungan teleponnya. Rion mencari Harini di sekeliling taman namun yang tidak juga menemukannya. langkah yang terhenti saat melihat Nella dan Selly tengah berbincang-bincang tanpa adanya Harini.

"Kalian, apa melihat Harini?" Kata Rion.

"Kak Aska? kenapa Kakak ada di sini? bukankah tadi kakak meminta seseorang untuk menjemput Harini?" Kata Nella, yang baru menyadari ada yang tidak beres dengan seseorang yang menjemput Harini.

"Apa maksudmu? Harini ada yang jemput? aku yang tidak pernah menyuruh orang lain untuk menjemput Harini. kalaupun aku harus menyuruh orang itu kalian hujan jaga tidak dua sahabat ku itu artinya kalau sudah mengenalinya." Kata Rion. mencari keberadaan Harini.

"Apakah, kalian tahu kemana perginya Harini?" Lanjut Rion mencari keberadaan Harini.

"Dia, pergi kearah sana." Kata Selly.

"Ok!! terima kasih. dan ingat aku ingin kalian menyembunyikan keberadaan Harini dan akan mencarinya lebih dulu. dan satu lagi!! jangan membuat orang lain curiga." Kata Rion, meninggalkan Nella dan Selly.

"Percayalah pada." Kata Nella, bergegas untuk mencari keberadaan Harini

Rion mengelilingi halaman sekolah untuk mencari keberadaan Harini. namun hasilnya nihil, sehingga Rion memilih salah satu bebatuan untuk dirinya beristirahat.

'Harini. Ada apa? apak kamu benar-benar membuatku kesal. kita lihat saja apa yang akan aku lakukan jika aku menemukanmu.' Kata Rion mengepalkan tangannya namun saat akan meninggalkan taman tiba-tiba terdengar suara meminta tolong oagabyggRion mengikuti suara yang berada di balik pohon besar, dengan hati-hati dan perlahan-lahan mendekati dan semakin dekat semakin jelas terdengar seseorang yang tengah merintih kesakitan. Rion yang sangat mengenali suara Harini bergegas mendekati dan menemukan Harini dalam keadaan yang berantakan.

"Tolonggggg ..." Rion semakin mendekati suara rintihan seorang yang meminta tolong.

"Kak, Aksa to .... long ..." Suara lirih Harini dan kondisi yang memprihatinkan membuat Rion terkejut dan melepas jasnya untuk menutupi tubuh Harini, yang kondisinya memprihatinkan.

"Siapa, yang melakukan ini padamu?"