"Ahhh sakit!!!" Teriaknya kesakitan dan terdapat darah di kepalanya dan membuat langsung tak sadar.
"Qia bangun," ucap seseorang dan membuatnya tersadar dan membuka matanya.
Hening.
Lalu ia beranjak dan duduk di atas kasurnya, jantungnya berdetak seperti saat di taman tadi, nafasnya ngos-ngosan.
"Abang kepala Qia berdarah, mobil itu nanbak mereka hiks Qia takut ..." adunya kepada sang kakak sambil memegangi kepalnaya.
Calvin mengernyit kebingungan, dan menatap sang adik dari atas sampai bawah.
"Kamu mimpi buruk, gak ada yang tabrakan dan kepala kamu juga gak berdarah," jelas Calvin dan mengelus kepala sang adik.
"Tapi Qia takut, mereka jahat sama Qia, dan tiba-tiba mereka jadi orang tua Qia ... hiks Qia takut," tangisnya dan langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan-nya.