Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Battle For Dream Island Flower

Schemes Of A Flower

Crown Prince Yun Chi chose as his consort the youngest daughter of the Hua Family, Hua Yan, and the news shattered the hearts of countless ladies in the Capital City. It was said: the Crown Prince could write poetry at three, compose essays at seven, debate with the greatest scholars at ten, shoot arrows with precision at twelve, oversee the examinations of all scholars at fifteen, and was regent by the time he was sixteen. He reached the pinnacle in letters, the extreme in martial arts, his looks were world-shaking, and his presence unrivaled. Hua Yan felt as though a gigantic pie had fallen from the sky, landing squarely on her head. From then on, was she to compete with the entire world for this man? -------------------- Yun Chi: Standing at the pinnacle of the Azure Clouds, he learned the art of balance, practiced the strategies of an emperor, envisioned the land and skies in his heart. Within the nine-layered royal palace, he could turn his hands to clouds and his palms to rain, holding sway over the court and the nation, trimming himself into a figure free from desire and henceforth unyielding. Hua Yan: She viewed herself as beneath the dust, with all her emotions and desires, disliking the Son of Heaven's court, preferring the ordinary alleys, treading on ten feet of soft red and experiencing all facets of life. She believed that nothing was better than green mountains and clear waters. "If you promise me a lifetime, I will accompany you for an eternity."
Xiziqing · 121.9K Views

Battle Divorce

[ Jadilah istri Maxim von Waldeck hanya dalam nama. ] Itulah tugas sederhana yang diberikan kepada Daisy, seorang mata-mata dari pasukan revolusioner. Maxim von Waldeck, seorang tentara bayaran yang lahir di luar nikah, dikenal sebagai anjing pemburu keluarga kerajaan. Ia dikirim ke garis depan sebagai umpan meriam, dengan peluang selamat yang nyaris nol. Tak ada wanita yang rela mengambil peran sebagai janda sebelum waktunya. Rencananya mudah: berpura-pura menjadi istrinya selama perang, lalu melarikan diri sebelum kerajaan jatuh setelah kekalahan mereka. Jika ia berhasil, imbalan besar menantinya—cukup untuk pensiun dengan nyaman. “Aku akan segera kembali, istriku.” Ya, senang bertemu denganmu. Beristirahatlah dalam damai. “Kita akan menyempurnakan pernikahan ini saat aku kembali.” Mimpi yang tinggi, bukan? Semoga arwahmu tenang. Daisy mengira itu hanyalah impian kosong seorang pria yang mendambakan masa depan bahagia. Namun kemudian— [ Maxim von Waldeck Meraih Kemenangan Besar yang Tak Terduga! ] Segalanya berbalik jauh dari yang ia duga. [ Pahlawan Nasional, Grand Duke Waldeck! Apa yang paling Anda nantikan saat kembali ke rumah? ] [ Memeluk istriku tercinta, Daisy, dalam dekapanku. ] Tidak mungkin. Ini pasti kesalahan cetak. Namun, Maxim von Waldeck adalah pria yang menganggap janji lebih berharga dari nyawanya sendiri. "Aku pulang, istriku." Dengan kata-kata itu, ia tiba-tiba menarik Daisy ke dalam pelukannya. Mata Daisy berputar panik, tak percaya akan tingkahnya yang tak terduga. “Haruskah kita menuju kamar sekarang?” “Apa?” Ia berbisik lembut di telinganya, senyum malas terukir di bibirnya. “Maaf, tapi aku sedikit terburu-buru.” Tubuhnya terasa berat dan panas, bagian depan celananya menegang, seakan siap meledak kapan saja. ‘Apakah bajingan ini seorang maniak mesum?’ Bisakah Daisy menceraikannya sebelum penyamarannya terbongkar?
serenaserenity · 5K Views
Related Topics
More