Sial, aku tidak menyangka dia ada di rumah. Dan siapa wanita itu?
Saat melihat tubuhku yang terbungkus handuk, mata Adrian terbakar nafsu, sementara Jhon menatapku dengan tawanya sendiri. Wanita di sebelah Jhon melotot.
"Maaf," kataku, cepat mundur. "Aku tidak yakin ke mana kita akan pergi, bagaimana aku harus berpakaian."
"Aku bisa menunjukkannya padamu," kata Adrian, berjalan ke arahku seperti singa yang mengintai mangsanya.
"Oh tidak!" seruku. "Kamu menunjukkan padaku akan membuat kita tidak pernah pergi." Aku berbalik dan berlari menyusuri lorong dengan Adrian mengikuti setelahnya. Aku mengayunkan pintu kamar tidurku dan hendak menutupnya pada Adrian, ketika dia menyelinap masuk pada detik terakhir, membantingnya hingga menutup pintu dibelakangnya.