"Kamu yakin?" Dia mengibaskan minuman nya itu. "Aku dapat memberinya lagi-"
"Aku yakin," kataku, memotongnya, tidak peduli apa yang bisa dia berikan padaku.
Aku berjalan dari lantai dansa dan menuju bar tempat saudara laki-lakiku, Jax, masih menyusu bir. Aku mengangkat jariku dan bartender datang. "Tembakan ganda Johnnie Walker Black."
"Kamu mengerti." Dia memberikan aku kedipan genit sebelum melenggang pergi untuk membuat minumanku.
"Sial, ada apa dengan pasangan keras itu?" tanya Jax.
Ketika aku menggelengkan kepala, dia berkata, "Itu tidak ada hubungannya dengan rambut cokelat itu, kaki selama berhari-hari, bom yang aku lihat duduk di seberang ruangan dengan pacarnya yang tegang, bukan?" Tatapanku melayang ke Jax, dan dia menyeringai lebar. "Sepertinya begitu."
"Bagaimana kamu tahu dia pacarnya?"
"Bukan aku. Aku hanya ingin melihat apakah aku bisa bangkit darimu." Jax tertawa. "Kapan kamu akan mengakui bahwa dialah yang lolos?"