Sofia.
"Apa yang terjadi—Apa-apaan ini?
*******
Adrian.
"Ya Tuhan," aku mengerang, pada saat yang sama Jhon mengutuk pelan. "Beri kami waktu sebentar," aku mencicit, ketika tawa Sofia terdengar di kondominium, tidak diragukan lagi mengingat saat aku berjalan mendekatinya dan Adrian.
Aku berebut ke kanan tank topku, Aku malu. Apa yang baru saja kita lakukan? Jhon menjelaskan bahwa dia tidak ingin tenang, dan itulah yang aku cari. Aku tidak bisa menjadi seorang perempuan yang memamfaatkan situasi ini lain halnya kalau aku kekasihnya. Itu tidak hanya akan menghancurkanku, tetapi juga akan merusak hubungan persahabatan yang telah kita bangun selama ini. Persahabatan yang tidak ingin aku hilangkan.
Aku mencoba mendorong Jhon dariku, tapi dia tidak bergeming. "Bergerak," desisku bingung. "Dan... kenakan kembali bajumu."
"Hai." Dia meraih daguku dengan ibu jari dan telunjuknya. "Bernafas."
"Apa?" Dadaku naik dan turun secara berurutan.