Papa: Galaksi, tadi ada seorang ibu bernama Bu Diah, katanya dia ibunya Yadi. Besok, sebelum kuliah, jelaskan dengan ayah di rumah.
Hanya sebuah pesan, tapi sukses mengkacaukan pikiran Galaksi lagi. Mood-nya kembali memburuk dan sekarang ia bingung harus melakukan apa. Selama ini, lelaki lesung pipi itu selalu berhasil lolos dari ulah yang ia buat di bangku kuliah, dan untuk pertama kalinya harus menghadapi kekacauan yang dibuatnya.
Rambut yang semula rapi sudah porak poranda oleh ulah jarinya sendiri. Buku yang tadi di atas meja dan terusun rapi, tanpa sadar sudah berjatuhan di lantai. Dan tanpa ia sadari May melihat aksi yang baru saja dilakukan oleh lelaki itu.
"Ada apa?" tanya May. Ia memungut buku yang berserak di bawah meja. Bagiamanapun buku itu akan berguna saat lelaki itu sudah kembali dalam mode normal. "Materinya susah banget, ya?" tanyanya seraya meletakkan buku di atas meja makan.
"Bukan," jawab lelaki itu bernada datar.