Memang tidak ada yang tahu bagaimana sesuatu itu bisa berjalan seperti sekarang.
Tanpa sadar obrolan sederhana itu berhasil memancing untuk berbicara, ia sama sekali tidak merasa grogi sekarang rasanya seperti telah berbicara dengan Kai tanpa santai.
Padahal selama ini ia jarang sekali berbicara dengan rekan sekelasnya, kecuali jika mereka yang mengajaknya untuk bicara duluan, bahkan jika ia ingin bicara itu hanya seputar pelajaran atau tugas yang diberikan pada mereka saat kerja kelompok. Jika tidak ada dua hal itu, ia lebih memilih untuk diam di bangkunya, melakukan beberapa hal seperti mengulang pelajaran tadi, membaca buku yang diberikan oleh Faiz, atau pun tiduran di atas meja, lagipula tidak akan ada yang mengganggunya di dalam kelas. Jadi ia bisa santai saja, dan dia akan bangun ketika guru sampai di sana.