Awalnya tadi beli agak kaget dan sport jantung karena berpikir yang menelepon adalah bapaknya, jika ayahnya sudah menelpon bisa dipastikan ada yang tak beres, Iya berada dalam ancaman besar ia tak bisa pergi begitu saja karena rencana itu bisa datang kapan salatnya.
Jika tidak mengingat Mereka adalah teman maka bisa dipastikan mereka akan langsung ditendang.
Pada saat ia lemah tadi akan ada orang yang mengambil jarumnya namun tak seorangpun datang atau mungkin mereka melarikan diri pikirnya
Iya senang karena saudaranya itu tak banyak.
Ketika telepon itu akhirnya ditutup sekarang dia
tahu ada yang salah dengan saudaranya itu itu sama aja hari ini tidak tahu apa yang terjadi Ia juga tidak ingin bertanya apa lagi sampai menanyakan hal seperti itu pada ayahnya yang ada mereka malah bertengkar nantinya dan Felix disuruh untuk pergi lagi.