Entah untuk keberapa kalinya senyuman itu menghiasi wajah Rangga. Dari awal datang hingga sekarang jam pembelajaran terakhir pun wajahnya tetap sama, diajak mengobrol pun selalu senyum sampai dikira gila.
Ungkapan perasaan Asyifah masih terngiang di kepalanya. Cintanya terbalas dan aktingnya berbuah manis, tidak sia-sia ia melakukan hal itu.
"Aduh!" Rangga memegang keningnya yang dipukul oleh Asyifah menggunakan bolpoin.
"Udah deh kayak orang gila." tegur Asyifah pelan. Kelas mereka sedang ada tugas merangkum sejarah di perpustakaan, jadi suaranya harus pelan.
"Gue lagi seneng banget tau Fah."
"Ya...yaudah, kerjain dulu tugasnya satu jam lagi tapi buku masih kosong." dumel Asyifah. Rangga boleh saja senang tapi pikirkan dulu tugasnya.
Kalau boleh jujur Asyifah sebenarnya jadi canggung jika bersama Rangga, setelah mengungkapkan perasaanya tadi malam. Tapi ia harus bersikap biasa saja agar tidak seperti orang yang sedang jatuh cinta.