"Belum bersih nih, masih ada putih-putihnya." ucap Rangga sembari mengelap wajah Asyifah yang masih ada bedaknya juga.
Entah mengapa Asyifah diam saja, tidak berontak. Makin lama Rangga melakukan sesuatu pada Asyifah makin cepat jantungnya berdetak. Sepertinya berlamaan dengan Rangga membuat jantungnya tidak sehat.
Huuuhhh
Rangga meniup wajah Asyifah sehingga membuatnya tersadar dari lamunannya. Asyifah membenarkan kembali posisi duduknya karena, Rangga sudah agak menjauh, tidak sedekat tadi. Asyifah menatap ke sembarang arah, berusaha menetralkan kembali jantungnya yang berdetak diluar batas normal.
"Ngelamunin apa hayo? Ngelamunin gue ya?" tanya Rangga sembari mencolek bahu Asyifah.
"Geer." Asyifah memutar bola matanya.
"Alah bohong," Rangga masih mencoba menggoda Asyifah.
"Ngapain juga mikirin lo, gak guna, buang-buang waktu." sarkas Asyifah.
"Gausah gengsi Ia, ngomong iya aja susah."
"Ngapain juga gue gengsi."
"Emmm, masa sihh?"