"Maafin gue ya? Janji gak akan gitu lagi. Sumpah." Rangg mengacungkan dua jarinya.
Asyifah tidak menghiraukan ucapan Rangga dengan muka juteknya, ditambah kesal dan marah.
"Kalo lo gak mau maafin gue, gue bakal cium lo."
"Terserah lo," ucap Asyifah dingin. Ia menjawab seperti itu karena berpikir mana mungkin Rangga berani menciumnya.
Namun, dugaannya salah tiba-tiba saja Asyifah merasakan benda kenyal menempel di pipinya. Asyifah membelalakkan matanya terkejut.
Plakk
"Keterlaluan lo!" bentak Asyila, ia langsung pergi dari kelas tidak peduli jika masih jam pelajaran.
"Lo yang bilang terserah, kenapa jadi nampar gue?" ucap Rangga pada dirinya sendiri sembari memegang pipinya.
Kini asyifah sedang berjalan cepat tak tentu arah tidak tau akan kemana. Ia salah, ternyata Rayhan berani menciumnya. Perasaan Asyifah kini kacau balau antara marah bercampur kesal dan segalanya.