"Jadi gini." Alga menarik napas sebentar. "Ini masih seputar." Dia diam lagi sejenak. "Agam," lanjutnya menahan suaranya agar tidak bergetar.
Ketiga sahabatnya siap menyimak.
"Singkat cerita, saya pernah curhat ke Agam soal ... um, semacam kalo saya iri sama dia yang bisa pergi kemana-mana dan bisa menikmati kebebasan." Ada sesak yang harus Alga tahan kuat-kuat. "Dan sekarang, tanpa saya duga. Selain Agam menyerahkan par—" Alga menoleh ke arah kanan-kirinya, memastikan keadaan di sekelilingnya aman dan terhindar dari biang gosip.
Sepi, semua pengunjung kantin tengah khidmat dengan makanannya masing-masing dan terlihat dari jaraknya pun cukup jauh dari tempat yang Alga duduki bersama ketiga sahabatnya.