Langkah Anye baru saja memasuki ruang kelas yang hanya dihuni oleh sisa makhluk hidup semacam Dimas, Arya dan Alga. Ketiga cowok itu tampak masih asyik dengan permainan ludo di ponsel milik Dimas sejak jam pelajaran terakhir yang terpaksa harus dikosongkan karena Pak Arman sedang ada kepentingan lain. Padahal bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak setengah jam yang lalu dan suasana sekolah pun mulai sunyi.
Ah, iya lagipula mereka memiliki alasan tersendiri untuk tidak segera pulang. Seperti halnya Dimas yang rela menunggu Anye sampai selesai latihan menari, Arya yang dengan sabar menunggu Putri selesai latihan teater, juga Alga yang masih setia menunggu Eiryl yang juga masih ada rapat anggota kerelawanan.
Anye berdiri di samping Dimas. "Ga, Lo ditunggu, tuh, sama Jessica di tangga koridor lantai dua. Dari kemarin dia nyariin lo," ujarnya.
"Oh, iya," respon Alga singkat. Matanya masih fokus pada permainan ludo gilirannya.
"Sana, gih, samperin," titah Arya.