Yang dilakukannya sejak tadi hanya duduk bersandar pada bangku tribun penonton. Untuk ke sekian kalinya ia menghela napas berat. Di tengah hatinya yang sedang gelisah, Alga memilih untuk membolos sekolah hari ini. Tak peduli dengan semua yang sudah Bapak korbankan agar dirinya bisa masuk ke sekolah favorit ini.
la bangkit dari duduknya. Namun, ada satu uluran tangan yang membuatnya harus duduk kembali. Dimas, sahabatnya itu duduk di bangku sebelahnya.
"Siapa yang bikin lo kayak gini?" tanya Dimas tanpa basa-basi.
"Entah." Alga mengedikkan bahunya. Ia pun tidak tahu siapa mereka. Segerombolan orang yang mengeroyoknya dengan menggunakan topeng.
"Paling orang suruhan Jonathan," celetuk Bobi entah muncul dari mana. Tapi Alga tidak memedulikan hal itu.
"Kalian nggak masuk ke kelas?" tanya Alga mengalihkan pembicaraan.
"Gimana mau masuk kelas? Lo aja kayak begini," sahut Arya.
"Kok saya?" Alga mengernyit heran.
Arya nampak menghela napas dengan kesal.