Arya melirik ke arah Dimas. Kemudian memberi isyarat agar Dimas memperhatikan Alga yang sejak jam istirahat hanya diam sambil mencoret-coret buku catatannya dengan gambar sketsa gedung-gedung kota. Di tempatnya, Dimas geleng-geleng kepala. la mengerti, pasti ada sesuatu yang sudah terjadi pada Alga.
Dengan penanya ia menusuk-nusuk punggung Alga. "Mau jadi arsitek, nih, ceritanya?" celetuknya pelan mengintip hasil karya Alga yang bisa dikatakan lumayan.
Alga menghela berat. Andai dirinya dapat menggapai black hole, pasti sejak dulu sudah ia lakukan untuk mengembalikan waktu.
"Arsitek apaan? Gambar gini doang anak TK juga bisa, kali!" seru Arya.
"Arya!" Suara mengerikan milik Bu Lili menggelegar, guru paling galak di sekolah.
"Mampus lo," maki Dimas.
"Iya, Bu," sahut Arya takut.