Pagi yang dingin mema sanya untu semakin mengeratkan jaket yang membungkus tubuhnya. Langit belum juga cerah, padahal ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang akhir tahun. Langkahnya terus berjalan melewati koridor utama menuju ruang kelas.
Eiryl menatap layar ponselnya yang memperlihatkan suhu pagi ini yang jauh dari kata bersahabat. Namun, setidaknya jaket tebal yang dipakainya cukup menghangatkan tubuh. Kakinya berhenti mengayun saat hanya tinggal satu langkah lagi masuk ke kelasnya. Kepalanya menoleh ke arah kelas 10 IPA 5 di seberang. Nampak Alga dengan balutan jaket parka sedang berjalan menuju ruang kelasnya.
Laki-laki itu kemudian berhenti dan menoleh ke arah Eiryl. Ia bersyukur, usahanya selama tiga hari untuk mematuhi segala perintah dokter cukup membuahkan hasil. Dan kini, ia dapat melihat dengan jelas sosok Eiryl yang tengah berdiri di ambang pintu.