Alga menarik napas dan menyeka air matanya. Ia mengangguk.
"Sudah, yo. Ndak usah menangis seperti ini, apalagi pacarmu sebentar lagi datang."
"Loh, ibu." Alga merasakan kedua pipinya memanas. ibu berhasil membuatnya menjadi salah tingkah. "Tau dari mana?"
Ibu malah tersenyum. Tak lama kemudian terdengar suara pintu diketuk. Ibu beranjak untuk membukakan pintu. Terlihat seorang gadis yang baru saja ibu bicarakan kepada Alga berdiri di ambang pintu, ia tersenyum lalu menyalami ibu dan mencium punggung tangan ibu.
"Kamu temani Alga, ya? Ibu ada urusan sebentar," ujar ibu langsung di angguki oleh Eiryl.
Ibu berlalu keluar sukses membuat Alga bertanya-tanya. "Loh, ibu mau ke mana?" tanyanya pada Eiryl.
"Entah." Gadis itu hanya mengedik singkat lalu berjalan mendekat. Ia duduk di dekat Alga, pandangannya terpaku pada semangkuk bubur kacang hijau yang masih utuh. "Kamu belum makan?" tanyanya.
Alga hanya menggeleng. "Aku suapin, ya?"
