Kamu sudah kembali pada rumahmu yang sesungguhnya dan aku pun kembali pada tempatku semula. Sebuah ruangan yang dipenuhi dengan alat-alat medis untuk
menunjang kondisi lemah dari paru-paruku.
Eiryl, Sayang...
Aku mohon jangan mencariku dulu, ya. Jangan menemuiku dulu untuk beberapa waktu ke depan. Bukan apa-apa dan bukan hanya kamu yang rindu, aku pun begitu. Hanya saja, aku ingin kembali pada diriku sendiri yang sudah berbuat dosa dengan menculikmu, sekaligus membuat kedua orang tuamu cemas setengah mati karena
keputusanku.
Tolong beri kita jeda. Kita butuh rehat sejenak dan aku butuh memantaskan diri untuk menjadi dewamu yang sesungguhnya. Untuk sekarang ini. Aku akan berusaha sembuh untukmu, Sayang.
Sekuat tenaga, Alga menahan rasa sakit karena proses pengobatannya. Membuatnya harus kembali meringkuk lemah di atas bangsal.
"Seharusnya kamu tidak meninggalkan nyawamu begitu saja." Dokter Maurin bersuara memperingatinya.