Eryl terbangun saat merasakan sesuatu yang hangat dan lembut menyentuh pipinya. la masih berada di posisi semula saat tahu Alga mengecupnya cukup lama.
"Maaf, ya? Sudah membuatmu menangis. Aku nggak ada maksud buat nyakitin kamu, Li. Sedikitpun nggak ada."
"Nggak usah minta maaf. Aku yang salah, terlalu banyak tanya sama kamu."
"Li." Alga menarik napasnya. Lalu memberikan sebuah buku saku pada gadisnya. "Tulis semua yang ingin kamu lakukan selama di sini di buku ini."
Eiryl bangun dari posisi tidurnya lalu memeluk Alga dengan erat. Memejamkan matanya sejenak hingga semua bayangan yang membuatnya gelisah kembali ditayangkan dengan jelas. Ada seorang gadis kecil dengan seorang pria dewasa yang terlihat familier di ingatannya. Pria itu membawa gadis mungil ke sebuah halaman luas belakang rumah yang terdapat sebuah kolam renang.