Ternyata sesi bersama psikolog tidak selama yang Adiyaksa bayangkan. Hanya dua jam lamanya, tapi terasa sudah sangat membuat lelah pikiran dan hatinya. Sebelumnya, Adiyaksa sudah membayangkan bahwa sesi bersama psikolog akan menghabiskan waktu hingga sore hari. Hanya saja, dua hari sebelum menikah, Cintia dan Adiyaksa tetap harus mengadakan sesi kedua secara terpisah. Baru setelahnya, akan datang bersama setelah pernikahan digelar. Terlebih hubungan keduanya sudah berubah menjadi suami istri, jadi hal itu bisa digunakan untuk melihat sejauh mana keduanya melakukan introspeksi diri.
Cintia yang melihat Adiyaksa terus-menerus diam pun akhirnya berdehem sejenak lalu meraih tangan Adiyaksa. Beruntung lampu lalu lintas sedang berubah menjadi merah. Jadi mobil berhenti meski untuk satu menit saja.
"Mas kenapa? Kok diem terus dari tadi? Ada yang salah? Atau ada yang gak sesuai sama mas?" tanya Cintia to the point.
