Cintia menatap curiga ke arah laki-laki di hadapannya. Tidak ada lagi raut ramah yang Cintia tunjukan, karena wanita itu terus mencoba bernegosiasi meski hasilnya Cintia juga tidak yakin. Apalagi melihat Rian yang sulit untuk diajak bicara
Cintia memejamkan matanya sejenak sambil menarik napas pelan. Cintia juga mencoba meredakan emosinya yang memuncak karena sikap tidak terpuji pelanggannya ini. Apalagi laki-laki di hadapannya ini bukanlah pelanggan setia di kafe ini. Jadi bisa Cintia simpulkan kalau Rian adalah pelanggan yang baru hari ini.
Sayangnya, sebagai pemilik usaha, Cintia tidak bisa berbuat sesuka hatinya lalu mengusir pelanggannya begitu saja, terlebih Rian sudah memberikan ancaman yang sungguh tidak masuk akal sebenarnya.