Adiyaksa yang menerima panggilan telepon dari Bagas pun seketika melampiaskan amarahnya treadmill miliknya. Laki-laki itu terus berlari hingga tubuhnya lelah dan bermandikan keringat. Pasalnya dia tidak bisa melakukan banyak hal yang membuat Cintia terlindungi.
Apalagi hari ini media juga lebih memercayai Viona dan wanita yang sudah berbohong tu. Jadi akan terdengar sia-sia kalau dia membuka suara sebagai sanggahan. Jadi cara satu-satunya adalah diam dan melindungi Cintia.
Adiyaksa juga memilih meredakan amarahnya lebih dulu sebelum menghubungi Cintia. Karena Adiyaksa sangat sadar bahwa Cintia tidak bisa dihadapi dengan amarah yang masih tinggi juga. Apalagi mental Cintia benar-benar dibawa masuk ke dalam permasalahan ini. Adiyaksa yang tidak menjadi bahan hujatan saja sudah sangat marah dan sakit hai, apalagi Cintia yang bersangkutan. Sungguh Adiyksa akan membalas Viona hingga wanita itu jatuh seperti Rianti.
