"Jadi selama ini … siapa yang sebenarnya salah? Atau gak seharusnya mencari siapa yang salah?"
Semua ungkapan hati Cintia yang tak sengaja Adiyaksa dengar pun ikut menampar hatinya, ikut membuat laki-laki dewasa itu sadar. Lebih tepatnya semakin sadar dengan semua tahun yang sudah ia buang sia-sia. Semua cara kasar dan ambisinya untuk membuat anaknya hidup baik dan sempurna agar tak menjadi Adiyaksa yang lain, membuat anaknya tertekan secara mental.
Adiyaksa bahkan baru saja sadar dengan semua hal yang ia lakukan selama ini. Dia memang sudah meminta maaf pada kedua anaknya, tapi Adiyaksa baru saja sadar dengan semua tekanan yang sudah ia berikan pada anaknya.