"Kenapa?" tanya Javier saat merasa bahunya di tepuk pelan. Laki-laki itu sama sekali tidak menoleh, hanya menatap lurus ke arah tangan Gia.
"Hp kamu bunyi terus, Leo hubungi kamu sejak kemarin malam, mungkin penting." Javier yang sebelumnya berniat menolak mamanya, seketika mengurungkan niatnya dan mengangguk. Javier beranjak dengan sangat pelan seolah pergerakannya pasti membuat Gia terusik.
Setelah Javier berdiri di samping nakas, laki-laki itu melirik ponselnya yang memang tertera panggilan tak terjawab dari Leonardo sebanyak sepuluh kali. Javier menatap ponselnya bingung sambil melangkah keluar dari ruang rawat Gia. Laki-laki itu segera menghubungi Leonardo, yang ternyata langsung diangkat tanpa menunggu lama.
"Lama banget, sih! Ngapain aja?" Javier mendengus kesal saat sumpah serapah dari Leonardo menyambutnya.
"Kenapa? Aku lagi di rumah sakit, Gia sakit. Ada apa?"