Gia tidak tahu apakah pantas dia merasa bahagia disaat dia baru saja kehilangan papanya. Tapi … pesan panjang yang baru saja dikirimkan Javier nyatanya mampu membuat dunianya kembali hidup meski tidak seutuhnya. Gia bahagia meski hatinya terasa memiliki kekosongan. Gadis itu masih terus menyeka kedua pipinya yang basah hingga beberapa pasang mata menatap ke arahnya dengan pandangan penasaran. Bahkan ada beberapa dari pengunjung yang mengira bahwa Gia baru saja memiliki masalah. Hanya saja tidak ada yang mendekat ke arah gadis itu, melainkan mendiamkan Gia hingga Gia sendiri merasa canggung dna mulai memantapkan hatinya.
Senyum di bibirnya kembali muncul saat satu pesan lagi ia terima, dna kali ini berasal dari Erik. Dia berterima kasih, tapi juga merasa bersalah. Dia tidak tahu bahwa dua sahabat itu akan melakukan satu hal besar, tidak lagi memperebutkan Gia, melainkan memilih berdamai. Begitu juga dengan Gia.