"Apa-apaan, sih! Gak ada yang pulang ke rumah ya Tia! Kita selesaikan semuanya hari ini, kita luruskan semua kesalahpahaman ini. Papa gak pernah selingkuh dan gak ada keinginan sedikitpun untuk selingkuh, demi apapun semua itu gak bener! Papa cinta banget sama mama kamu Javi, dan kamu harus tahu itu!" Adiyaksa beranjak dari duduknya, mendekat ke arah Javier yang kembali menunduk saat ucapan mamanya mengenai perpisahan dilontarkan.
Javier tak bisa lagi menahan bahunya yang seharusnya berpura-pura menjadi kokoh, tapi kini sungguh sulit rasanya. Javier bahkan tak bisa memberikan reaksi apapun saat suara papanya ikut terdengar di indra pendengaran. Dadanya mendadak sesak, dan tak bisa membuatnya menangis. Semuanya seolah mengendapkan sebuah luka di hatinya.