"Sial!"
"Gue yakin pasti ada yang gue lewatin gitu aja!" Leonardo mengacak rambutnya frustasi sambil berdecak kesal.
Keduanya sempat terdiam untuk beberapa saat hingga Leonardo mengajak Javier untuk keluar dari ruang rawat. Laki-laki itu ingin leluasa dalam menentukan rencananya selanjutnya, tentunya tanpa orang lain yang berpeluang mendengarkan pembicaraan keduanya. Dua laki-laki itu pun duduk berdampingan dengan pandangan lurus ke arah lantai. Lorong di depan ruang rawat pun tak banyak diisi oleh orang lain.
"Orang kepercayaan gue lagi cari si penabrak tadi, beruntungnya, sih kita lebih cepat dibandingkan pihak berwajib, jadi yang dibawa mereka juga gak banyak." Javier menoleh dengan cepat saat Leonardo selesai berbicara.
